Bapenda Sumenep Tingkatkan Digitalisasi Keuangan Daerah Lewat Sosialisasi QRIS

Berita, Nasional54 Dilihat

Sumenep, Teraa.co.id — Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Sumenep kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan digitalisasi keuangan daerah dengan menggelar kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Quick Response Indonesian Standard (QRIS). Acara ini dihadiri oleh Kepala Bapenda Sumenep, Faruk Hanafi, perwakilan Bank Indonesia (BI), para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Acara sosialisasi ini bertempat di Aula Serbaguna Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA), Kamis(14/11/2024).

Mengusung tema “Cinta Bangga PAHAM (CBP) Rupiah dan Perlindungan Konsumen”, sosialisasi Qris ini bertujuan untuk memperkenalkan masyarakat pada sistem pembayaran berbasis digital yang efisien, aman, dan mudah diakses. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Bapenda Sumenep dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat sekaligus mendukung percepatan transformasi digital dalam pengelolaan keuangan daerah.

Digitalisasi adalah kunci untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih modern, cepat, dan transparan. Dengan QRIS, masyarakat tidak hanya mendapatkan kemudahan dalam bertransaksi, tetapi juga turut mendukung pembangunan daerah melalui pengelolaan keuangan yang lebih baik.

QRIS merupakan standar pembayaran berbasis QR code yang memungkinkan berbagai platform digital terintegrasi. Hal ini bertujuan mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi dengan aman dan nyaman, baik melalui aplikasi dompet digital maupun layanan perbankan.

Diharapkan kehadiran QRIS di Sumenep dapat memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan digital, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Dalam sambutannya, Kepala Bapenda Sumenep, Faruk Hanafi, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk mendorong digitalisasi keuangan daerah. Dengan tema “Cinta Bangga PAHAM Rupiah dan Perlindungan Konsumen“, acara ini menyampaikan pesan penting mengenai kesadaran masyarakat untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan mata uang nasional, sekaligus memahami hak-hak konsumen dalam transaksi digital.

Faruk Hanafi menyampaikan bahwa penerapan digitalisasi transaksi menawarkan berbagai keuntungan, terutama dalam aspek kemudahan, kecepatan, dan efisiensi. Misalnya, di sektor pemerintahan, penggunaan QRIS dapat mengurangi ketergantungan pada transaksi tunai yang cenderung memiliki risiko penyalahgunaan. Selain itu, sistem ini diharapkan mampu mempercepat pelayanan publik, seperti pembayaran pajak dan retribusi daerah, sehingga masyarakat dapat mengaksesnya dengan lebih praktis.

Bapenda Sumenep juga menegaskan komitmennya dalam mendukung program Elektronik Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) yang sudah diimplementasikan, sehingga pengelolaan keuangan daerah lebih efektif dan akuntabel.

Kehadiran Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Sumenep Nomor 188/374/KEP/435.013/2022, menjadi langkah strategis dalam mendorong percepatan digitalisasi di berbagai sektor di wilayah ini. Tim ini bertugas mengembangkan dan menerapkan digitalisasi secara lebih cepat di sektor pemerintahan, ekonomi, maupun pendidikan.

Selain memperkenalkan teknologi QRIS, acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi keuangan digital. Peserta sosialisasi diajak untuk memahami manfaat dan cara menjaga keamanan dalam transaksi elektronik.

Bank Indonesia, sebagai pengembang QRIS, memiliki peran strategis dalam mendorong digitalisasi di Sumenep. Dalam kegiatan sosialisasi ini, perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur hadir untuk memberikan pemahaman tentang cara kerja QRIS dan manfaatnya bagi masyarakat serta pelaku usaha. QRIS diharapkan dapat menjadi alat bagi masyarakat Sumenep untuk lebih mudah beradaptasi dengan teknologi, sehingga mampu mengoptimalkan peluang di era ekonomi digital yang terus berkembang.

Melalui sosialisasi QRIS ini, Bapenda Sumenep berharap dapat mendorong adopsi teknologi digital secara luas, baik di kalangan masyarakat maupun instansi pemerintahan. Dengan langkah konkret ini, Bapenda Sumenep tidak hanya memperkuat pengelolaan keuangan daerah tetapi juga turut mempersiapkan Sumenep menjadi kabupaten yang lebih modern dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya Bapenda Sumenep memperkuat digitalisasi keuangan daerah sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *